Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Pesan dan Nilai dalam Pertunjukan Calonarang

Gambar
        Pertunjukan Barong Ket dan Rangda dengan lakon Calonarang  menggunakan beberapa tokoh, sehingga penampilannya sangat bervariasi dan  menarik. Mulai dari anak-anak, orang dewasa, dan orang tua sudah mengenal  cerita ini dengan baik, karena pada dasarnya mereka ingin melihat puncak dari  pertunjukan tersebut yaitu tampilnya tokoh Barong Ket dan Rangda yang  dikeramatkan itu. Ada beberapa hal yang dapat disimak melalui pertunjukan  tersebut, antara lain melalui dalam susunan dan rangkaian adegan-adegan yang  merupakan transfer sistem nilai-nilai, etika dan moral yang terkandung dalam  cerita tersebut sebagai pesan-pesan budaya terhadap generasi penerus.  Di lingkungan pedesaan. Dalihnya hanya sekadar untuk mencari pengelaris atau  pengelantih dalam usaha dagangannya, namun di dalamnya diisi kekuatan black  magic. Terkadang yang bersangkutan tidak menyadari bahwa dirinya sudah  dimasuki paham atau ilmu pengiwa, tentunya berdampak tidak baik terhadap  dirinya sendiri yang sud

Proses Sakralisasi Barong dan Rangda

Gambar
           Tidak setiap benda yang berwujud seperti Barong dan Rangda disebut Barong dan Rangda. Hal ini berdasarkan ada tidaknya proses sakralisasi melaui upacara. Proses sakralisasi itu penting, karena perwujudan barong dan rangda akan menampakkan nilai magisnya sehingga masyarakat   penyungsungnya  makin merasa dekat dengan barong agar   tapel  barong dan rangda mendapat kesucian serta kehidupan secara rohani. Walaupun tapel dan pepayasannya sudah dipasang, namun belum dikatakan sebagai benda suci. Dia adalah benda mati, sedangkan sekarang enda mati itu akan dihidupkan melalui upacara Utpeti (disucikan). Tingkatan upacara utpeti diantaranya: Tingkat Prayascita dan Mlaspas. Tujuan upacara ini adalah untuk menghapus noda ( leteh, papa klesa) baik yang bersifat sekala atau niskala yang ada pada kayu untuk pembuatan barong dan rangda. Tingkat Ngatep dan Pasupati. Upacara ngantep adalah upacara penyambungan  tapel  atau  punggelan  dengan tubuhnya atau penyambungan bagian tubuh

Jenis-Jenis Barong dan Rangda

Gambar
Jenis-Jenis Barong :           Berdasarkan pengamatan dan sumber - sumber tulisan tentang jenis-jenis Barong yang berkembang di Bali adalah sebagai berikut : Barong Ket , sering juga disebut Barong Ket-ket, Barong Rentet atau Barong Ketet . Jenis Barong ini merupakan penggambaran dari Banaspati Raja (raja hutan). Bentuknya merupakan kombinasi dari Singa, Macan, Sapi yang mempunyai kekuatan magis. Jenis Barong ini hampir terdapat di setiap desa adat di Bali, biaanya disertai dengan Ranga sebagai penampingnya. Barong Bangkal. Bangkal di Bali adalah babiyang telah berumur tua. Bangkal dianggap sebagai binatang mitos yang mempunyai kekuatan magis. Secara leksikal, Bangkal berarti babi dan tapelnya , menyerupai kepala babi serta kelihatan ganas. Barong ini diusung oleh dua orang dan biasanya dipertunjukkan pada Hari Raya Galungan dan Kuningan. Pertunjukannya mengambil tempat pada jalan-jalan di desa sambil berkeliling ke pelosok desa. Orang-orang merasa hidupnya dilind