Proses Sakralisasi Barong dan Rangda

          Tidak setiap benda yang berwujud seperti Barong dan Rangda disebut Barong dan Rangda. Hal ini berdasarkan ada tidaknya proses sakralisasi melaui upacara. Proses sakralisasi itu penting, karena perwujudan barong dan rangda akan menampakkan nilai magisnya sehingga masyarakat penyungsungnya makin merasa dekat dengan barong agar tapel barong dan rangda mendapat kesucian serta kehidupan secara rohani. Walaupun tapel dan pepayasannya sudah dipasang, namun belum dikatakan sebagai benda suci. Dia adalah benda mati, sedangkan sekarang enda mati itu akan dihidupkan melalui upacara Utpeti (disucikan).
Tingkatan upacara utpeti diantaranya:
  • Tingkat Prayascita dan Mlaspas.Tujuan upacara ini adalah untuk menghapus noda ( leteh, papa klesa) baik yang bersifat sekala atau niskala yang ada pada kayu untuk pembuatan barong dan rangda.
  • Tingkat Ngatep dan Pasupati.
    Upacara ngantep adalah upacara penyambungan tapel atau punggelan dengan tubuhnya atau penyambungan bagian tubuh yang lain seperti gelungan dengan busana yang lain. dengan upacara ini terjadilah proses utpeti terhadap barong dan rangda dan mulai saat itu dapat dipungsikan sebagai personifikasi dari roh dan kekuatan gaib.
  • Tingkat mesuci dan ngererehin.Ini merupakan tahan terakhir agar barong dan rangda menjadi suci dan keramat. Tujuan upacara ini adalah untuk emasukkan kekuatan gaib dari tuhan. Dengan demikian barong dan rangda mampu menjadi pelindung yang aktif.


Sumber : Yoga Sagara,Nyoman. 2000. Mengenal Barong & Rangda. Surabaya: Paramita.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis-Jenis Barong dan Rangda

Asal - Usul dan Arti Simbol pada Barong dan Rangda